Setelah sekian lama memendam perasaan
Belum juga ada keberanian untuk mengungkapkan-nya
Bagaikan sebuah beban yang terus menerus dipikul
Terus kucoba untuk menghilangkan beban itu
In fact it's easy to say but it's hard to do
Selalu kucoba untuk melupakannya
Tapi apa? Semakin keras kucoba untuk lupa,semakin kuat lengket dipikiran
Situasi dihati berkecamuk hebat
Hati bak terbagi dua kubu, hati A bilang, ''hey,forget it, you just wasting your time''
dan yang hati B bilang,''no no no dont listen to him, just tell her that you love her no matter what''
Dilema, mungkin kata yang cukup pas untuk situasi hati sekarang
Tapi apa aku bakalan gini gini aja?
Akhirnya kubulatkan tekat untuk mendengar hati yang A
Walaupun aku tau dia itu bagaikan debu dikamar kosong
Walaupun sudah dibersihkan,beberapa waktu kemudian pasti akan berdebu lagi
tapi kuusahakan membersihkan kamar(hati) dari debu (dia) sesering mungkin
But,there's one more question, 'Does she feel the way i do?'
Pertanyaan besar yang sampai sekarang masih menjadi tekai teki selama sejarah hidupku selama ini
0 comments:
Post a Comment